Deg-degan Kencang di Usia Senja
Pertanyaan:
Malam Dok, umur orang tua saya 56 tahun, wanita. Kalau jantung suka deg-degan kencang kenapa ya? Tolong batuannya Dok. Terima kasih.
Dari: Riyadi
Jawaban:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas pertanyaan yang Saudara ajukan.
Istilah deg-degan, yang kami persepsikan sebagai sensasi debaran jantung yang sangat terasa, misalnya pada keadaan terkejut atau emosi, dalam dunia medis dikenal dengan nama palpitasi.
Palpitasi sendiri merupakan gejala yang sifatnya subjektif, bisa disertai dengan denyut jantung yang cepat, 110 kali per menit, bisa juga tidak cepat. Berikut ini beberapa kondisi tersering yang berkaitan dengan keluhan palpitasi, baik wanita maupun pria:
1. Kecemasan atau depresi. Merupakan penyebab yang paling umum, dan kecepatan denyut jantung bisa meningkat atau juga normal, 60-100 kali per menit, biasanya berkaitan dengan kondisi atau momen tertentu yang dapat memicu timbulnya kecemasan atau perasaan tertekan, dapat juga disertai sensasi seperti kesemutan atau tidak nyaman di daerah tangan atau sekitar mulut. Penderita biasanya khawatir akan keadaan ini, karena disangka berhubungan dengan gangguan jantung, namun pada saat pemeriksaan kesehatan, tidak didapatkan gangguan organ yang nyata, baik jantung, kelenjar tiroid, maupun paru-paru.
2. Palpitasi saat demam atau pada gangguan kelebihan hormon tiroid. Pada kedua kondisi ini, palpitasi disertai denyut jantung yang cepat saat istirahat. Hal ini antara lain dikarenakan peningkatan metabolisme tubuh. Pada demam umumnya akan mereda seiring meredanya demam, pada gangguan tiroid biasanya disertai dengan ketidakmampuan mentolerir udara panas, dan saat pemeriksaan sering dijumpai pembesaran tiroid.
3. Palpitasi terkait dengan konsumsi obat atau makanan tertentu. Misalnya saat mengonsumsi kopi, teh, atau obat-obatan seperti bronkodilator, antidepresan, digitalis, dan analog tiroid/obat dengan susunan kimia serupa dengan hormon tiroid. Nadi biasanya cepat dan kadang tidak teratur.
4. Anemia (kurangnya hemoglobin dalam darah, erat kaitannya dengan kurangnya jumlah sel darah merah dalam tubuh), atau hipotensi postural. Ditandai dengan palpitasi, pandangan gelap atau berkunang-kunang, seperti akan pingsan, khususnya ketika berolahraga atau berdiri dengan tiba-tiba.
5. Gangguan jantung. Palpitasi akibat gangguan pada jantung biasanya disebabkan oleh disritmia jantung, yaitu perubahan pada irama normal jantung yang biasanya teratur menjadi tidak teratur. Pada sebagian besar kasus, palpitasi yang timbul akibat gangguan pada jantung terutama pada usia lanjut, diakibatkan adanya penyakit jantung yang mendasari sebelumnya. Seperti penyakit jantung iskemik (kurangnya aliran darah pada jantung sehingga ada selnya yang mengalami kerusakan) atau infark jantung (adanya sebagian sel jantung yang mati akibat terputusya aliran darah secara total selama jangka waktu tertentu), angina (nyeri dada khas pada penyakit jantung), atau gagal jantung bendungan. Pada pemeriksaan bisa ditemukan denyut abnormal, dan irama yang tidak teratur.
Demikian yang dapat kami terangkan terkait masalah deg-degan yang ditanyakan, dan keterangan di atas hanyalah sedikit dari sekian banyak penyebabnya.
Allahu Ta’ala a’lam, semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dijawab oleh dr. Hafidz (Pengasuh Rubrik Kesehatan Konsultasi Syariah)
Artikel www.KonsultasiSyariah.com