Seputar Penyakit Hernia
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Dokter
Saya ingin menanyakan seputar penyakit hernia atau turun bero. Setelah berolahraga, perut sebelah kiri saya terasa nyeri, apalagi setelah lompat. Setelah istirahat beberapa saat nyerinya hilang. Apakah ini gejala hernia? Apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengobati hernia. Apakah memakai korset atau penahan perut dapat mencegah hernia? Mohon penjelasannya Dokter.
Syukron
Dari: Abah Ibrohim
Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih atas pertanyaan yang Saudara ajukan.
Untuk menjawab pertanyaan Saudara, ada baiknya kita tinjau sekilas mengenai hernia.
Definisi Hernia
Hernia adalah menonjolnya organ dalam tubuh, keluar ke posisi yang tidak normal melalui suatu defek/lokasi yang lemah pada dinding rongga tubuh tempat organ tersebut berada. Contoh hernia yang sering didapatkan adalah hernia inguinalis, yaitu penonjolan organ dalam perut, seperti sebagian usus, ke arah selangkangan, melalui titik lemah pada dinding perut.
Penyebab Hernia
Hernia dapat disebabkan oleh tidak sempurnanya penutupan kanal-kanal saluran perpindahan organ saat masih dalam kandungan, sehingga saluran yang seharusnya menutup tersebut, tetap terbuka dan menjadi titik lemah di dinding perut. Misalnya pada anak laki-laki; testis yang semula berada di dalam perut, akan berpindan ke lokasi normalnya sebelum bayi lahir, melalui suatu saluran khusus. Jika saluran tersebut tidak tertutup setelah bayi lahir, maka bayi dapat menderita hernia.
Penyebab lain di antaranya: Tekanan dalam rongga tubuh yang besar, seperti saat mengedan (terus-menerus akibat konstipasi menahun), hamil dan melahirkan, adanya penumpukan cairan tak normal dalam rongga perut (ascites), batuk terus-menerus, penyakit paru, obesitas, dan yang serupa.
Jenis hernia pun beragam, tergantung dari organ yang terlibat dan jalur yang mengalami kelemahan.
Beberapa Gejala dan Tanda Hernia:
– Hernia yang masih dapat dimasukkan kembali/direduksi:
Tampak sebagai benjolan baru di daerah selangkangan atau daerah perut lainnya.
Dapat terasa nyeri, namun tidak sakit saat disentuh (nyeri bukan dipicu oleh sentuhan).
Terkadang nyeri mendahului penemuan benjolan.
Ukuran benjolan membesar ketika berdiri atau jika tekanan dalam perut meningkat, misalnya
saat batuk.
Dapat dimasukkan kembali ke dalam perut, kecuali jika ukurannya sangat besar.
– Hernia yang tidak dapat direduksi
Seringnya berupa pembesaran hernia yang sebelumnya dapat direduksi, disertai rasa sakit, dan hernia tak dapat dimasukkan ke dalam rongga perut, baik dengan sendirinya maupun setelah didorong.
Terkadang dapat pula terjadi dalam waktu lama tanpa rasa nyeri.
Kondisi ini dapat menyebabkan berkurangnya suplai darah ke jaringan yang menonjol, akibat terjepit.
Dapat terjadi gejala dan tanda sumbatan pada usus, seperti mual dan muntah.
– Hernia Strangulata
Merupakan perburukan dari hernia yang tak dapat direduksi, dimana suplai darah pada jaringan yang menonjol terputus sama sekali.
Rasa nyeri selalu menyertai kondisi ini, disertai nyeri tekan dan terkadang gejala sumbatan saluran cerna, seperti mual dan muntah.
Penderita tampak sakit, dengan atau tanpa demam.
Hernia strangulata merupakan kegawatan yang membutuhkan operasi pembedahan segera untuk menyelamatkan segmen hernia tersebut.
Pengobatan Hernia
Pada anak, beberapa jenis hernia dapat ditunggu saja perkembangannya, karena masih mungkin menutup sendiri. Pada dewasa, pengobatan yang dilakukan umumnya adalah dengan operasi penutupan lubang hernia sekaligus memasukkan penyokong dinding perut diantara lapisan otot perut.
Pencegahan hernia, diantaranya:
– Hindari konstipasi dan mengedan terus menerus.
– Perbanyak makan serat dari buah dan sayur.
– Hindari pemicu batuk.
Pemakaian korset atau penahan perut lainnya tidaklah mencegah hernia secara permanen, juga kurang praktis.
Adapun keluhan Saudara mengenai nyeri di daerah perut sebelah kiri setelah berolahraga, kemungkinan bukanlah tanda hernia, sebab hernia biasanya akan langsung tampak menonjol, dan rasa nyeri pada hernia baru timbul jika organ yang menonjol “terjebak”, tidak dapat dimasukkan kembali, dan mengalami ketidaknormalan posisi hingga terpuntir, menyebabkan aliran darah pada organ berkurang. Nyeri yang mendahului penonjolan organ dapat terjadi, meskipun lebih jarang terjadi. Meskipun demikian, jika nyeri sering dirasakan, ada baiknya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Semoga ada manfaatnya
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dijawab oleh dr. Hafidz N (Pengasuh Rubrik Kesehatan Konsultasi Syariah)
Artikel www.KonsultasiSyariah.com