Telinga Mendengung dan Pusing
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Saya seorang ayah 37 tahun, sejak tiga bulan yang lalu saya menderita sakit kapala yang berketerusan, kadang sangat sakit dan kadang tidak terlalu sakit dan tengkuk terasa kaku. Biasanya dengan obat sakit kepala biasa sembuh, namun kali ini tidak.
Saya telah coba ke dokter syaraf, hasilnya saya disuruh istirahat yang cukup dan olahraga teratur disamping obat-obatan. Setelah saya terapi bekam sakit kepala saya mulai berkurang, tapi kadang terasa juga, namun yang saya rasa sekarang ini telinga saya berdenging cukup keras, apalagi pada waktu sepi.
Saya telah terapi bekam sebanyak 7x, 5x pertama di punggung, setelahnya di kedua sisi belakang telinga dan di ubun-ubun pada kesempatan berikutnya. Sampai saat ini, telinga saya masih berdenging. Apa yang harus saya lakukan?
Wassalamu’alaikum dan terimakasih
Dari: Dedi
Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih atas kesediaan Bapak untuk berkonsultasi dengan tim kesehatan Konsultasi Syariah ini.
Telinga yang berdenging, dalam dunia kedokteran dikenal dengan tinnitus, dapat bersifat subyektif (terjadi pada struktur dalam telinga, hanya didengar oleh penderita) dan obyektif (terjadi oleh pengaruh struktur di sekitar telinga seperti pembuluh darah, didengar oleh penderita dan kadang dapat didengar oleh pemeriksa). Tinnitus memang cenderung semakin terasa saat kondisi sepi, seperti malam atau menjelang tidur, sehingga dapat mengganggu kualitas hidup. Beberapa penyebabnya antara lain:
Tinnitus subyektif:
– Trauma akustik, seperti mendengar bunyi yang sangat memekakkan yang merusak saraf telinga.
– Penuaan (presbycusis).
– Konsumsi obat-obatan yang bersifat toksik pada telinga.
– Penyakit Meniere.
– Benda asing, sumbat serumen, disfungsi tuba eustachii (penghubung rongga telinga-faring).
– Infeksi, seperti otitis media atau eksterna, atau infeksi pada jalur saraf telinga.
– Tumor pada saraf telinga; dsb.
Tinnitus obyektif:
– Turbulensi aliran pada arteri karotis, arteri besar yang mensuplai darah ke daerah leher dan kepala, dan vena jugularis, vena besar penampung darah dari daerah kepala. Misalnya disebabkan oleh aterosklerosis.
– Tumor vaskular di daerah telinga.
– Malformasi, yakni adanya hubungan langsung arteri-vena telinga.
Untuk itu, kami sarankan Bapak yang kami hormati untuk memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter spesialis THT, untuk mengevaluasi penyebab gangguan ini (tidak jarang kami temukan penyebabnya hanyalah sumbat serumen, dan keluhan segera membaik ketika sumbat serumen dicairkan dan dikeluarkan). Kami juga menyarankan untuk melakukan evaluasi terhadap tekanan darah dan profil lemak darah Bapak, untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab kelainan vaskuler seperti hipertensi dan penyempitan pembuluh akibat aterosklerosis.
Semoga dapat membantu.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dijawab oleh dr. Hafid N (Pengasuh Rubrik Kesehatan www.KonsultasiSyariah.com)
Artikel ini disponsori oleh Zahir Accounting. Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.
Anda juga dapat menjadi sponsor di video dan website dakwah di Yufid.com Network, silakan hubungi: marketing@yufid.org untuk menjadi sponsor.