Rematik Pada Anak
Pertanyaan:
Assalamualaikum.
Saya mau menanyakan, bagaimana penyakit rematik tulang anak? Keponakan saya berumur 6 tahun berjenis kelamin perempuan, diindikasikan dokter rematik tulang. Gejala yang dirasakannya adalah linu persendiaan, kadangkadang seperti menggigit lututnya di saat malam hari. Mohon jawabannya dan cara pengobatannya Dokter.
Terima kasih atas jawabannya.
Dari: Santi
Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh.
Terima kasih atas pertanyaan yang diberikan kepada kami.
Rematik tulang pada anak, disebut juga dengan juvenile idiopathic arthritis (JIA), adalah peradangan pada persendian pada usia dibawah 16 tahun yang menetap selama 6 minggu tanpa ada penyebab khusus lain. Peradangan ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, yang paling sering adalah autoimunitas. Terdapat beberapa klasifikasi dari juvenile arthritis, yang berkaitan dengan pengobatannya:
– Oligoartikular JIA (50% of JIA).
Terjadi pada 1-4 sendi, dan berlangsung selama 6 bulan sejak pertama kali nyeri dirasakan. Biasanya terjadi pada anak usia 6 tahun, dan proporsi anak perempuan lebih banyak dibanding anak laki-laki. Anak biasanya mengeluhkan 1-2 sendi yang bengkak dan kaku, sehingga membatasi geraknya, namun nyeri tidak begitu dirasakan. Pada sekitar 70% penderita, didapatkan antibodi antinuklear yang menandakan adanya peradangan akibat proses autoimun.
– Poliartikular JIA – RF negatif (25%).
Artritis yang melibatkan 5 atau lebih sendi dengan durasi 6 bulan, namun pada pemeriksaan darah, faktor rheumatoidnya negatif. Puncak kejadian terjadi pada usia kanak-kanak hingga pra sekolah, dan praremaja. Kondisi ini lebih banyak diidap oleh perempuan dengan rasio 3:1. Nyeri sendi dapat dirasakan simetris, dengan sendi besar dan kecil sama-sama bisa mengalami peradangan; atau asimetris, yang berisiko lebih besar menyebabkan radang pada bola mata. Secara klinis, anak mungkin merasakan kekakuan tanpa disertai pembengkakan yang serius, namun artiritis ini biasanya adalah jenis yang bersifat merusak sendi.
– Poliartikular JIA – RF positif (5%).
Melibatkan 5 atau lebih sendi pada 6 bulan pertama, dan pemeriksaan darah positif untuk faktor rheumatoid dalam 2 kali pemeriksaan. Klinisnya tampak peradangan yang simetris pada sendi-sendi kecil, khususnya tangan dan pergelangan tangan yang disertai pembengkakan dan kekakuan. Gejala kain seperti pembesaran limpa dan liver juga dapat teramati.
– JIA Sistemik (5-10%).
Adalah peradangan yang disertai demam harian selama minimal 2 minggu, dengan suhu > 39 derajat celcius, dan ketika mereda turun hingga dibawah 37 derajat celcius diantara puncak demam, yang terjadi selama minimal 3 hari. Gejala lain meliputi kemerahan pada kulit (rash), pembesaran limfonodi, liver, dan limpa, dan peradangan pada selaput pembungkus organ seperti pembungkus jantung dan paru (bermanifestasi sebagai nyeri dada). Biasanya terjadi pada anak kurang dari 5 tahun.
– Artritis psoriatik pada remaja (2-15%).
Adalah keluhan artritis disertai psoriasis. Lebih sering terjadi pada anak perempuan, dengan rata-rata usia saat penyakit timbul adalah 6 tahun. Kerabat terdekat mungkin memiliki riwayat psoriasis.
– Artritis yang berhubungan dengan entesitis, yakni peradangan pada daerah pangkal otot dan jaringan ikatnya (2-10%).
Lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki, dengan usia rata-rata saat timbulnya lenyakit adalah 6 tahun, biasanya terjadi pada anggota tubuh bawah, dan dapat disertai peradangan akut uvea (iris, badan siliar dan koroid pada mata) anterior.
– Artritis tak terdiferensiasi (1-10%).
Peradangan sendi yang tidak memenuhi kriteria diatas.
Rematik sendiri adalah diagnosis klinis, artinya, bisa ditegakkan tanpa menggunakan parameter laboratorium. Namun untuk mengetahui jenis artritis secara detail dan menyingkirkan penyebab lainnya, seperti infeksi atau tumor pada tulang, perlu dilakukan pemeriksaan darah lebih lanjut. Selain itu, pemeriksaan seperti foto sinar X, USG, atau MRI dapat dilakukan untuk menilai keadaan sendi, menyingkirkan dugaan patah tulang atau keganasan, dan menilai sejauh mana dampak peradangan pada sendi.
Penanganan untuk rematik pada anak umumnya meliputi:
Penanganan tanpa obat:
– Fisioterapi, hidroterapi, dan terapi okupasional membantu anak mempertahankan fungsi sendi dan mencegah deformitas (kelainan bentuk) sendi.
– Keluarga dan lingkungan hendaknya memberikan dukungan yang positif, karena sifat penyakit yang cenderung membutuhkan penanganan jangka panjang.
– Anak hendaknya tetap dimotivasi untuk berpartisipasi aktif didalam kegiatan fisik, seperti berbagai macam jenis olahraga sesuai anjuran dokter.
Penanganan dengan obat:
– Antinyeri non steroid, digunakan apabila nyeri dirasakan sangat mengganggu. Contohnya adalah asetaminofen.
– Steroid, diindikasikan untuk penggunaan singkat pada keadaan berat. Steroid bisa disuntikkan kedalam sendi untuk menghambat proses peradangan dan perusakan sendi, dan bisa diberikan secara oral untuk meredakan gejala dengan cepat, dan pada penyakit yang sifatnya menyeluruh (sistemik). Namun efek samping yang banyak pada pemakaian steroid jangka panjang membatasi fungsinya tersebut.
– Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARD), seperti metotrexate, sulfasalazine, etanercept, dll. Adalah jenis pengobatan primer untuk rematik namun harus digunakan dengan hati-hati dan dengan pemantauan ketat oleh dokter yang menangani anak.
Pemberian steroid dan DMARD diatas harus dilakukan dengan resep dokter.
Perlu diketahui bahwa peradangan sendi kronis yang tidak ditangani dapat menimbulkan pertumbuhan yang terlambat atau abnormal, pubertas yang terlambat, dan osteoporosis, sehingga perlu diidentifikasi dan ditangani dengan tepat sejak dini. Untuk kondisi yang dialami keponakan Anda, hendaknya diperiksakan lebih lanjut pada dokter untuk mengetahui jenis rematik yang dideritanya, sudah sampai tahap apa keparahannya dan jenis pengobatan yang sesuai.
Semoga bermanfaat.
Dijawab oleh dr. Hafid N (Pengasuh Rubrik kesehatan KonsultasiSyariah.com)
Artikel ini didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.
Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.
- SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
- DONASI hubungi: 087 882 888 727
- Donasi dapat disalurkan ke rekening: 4564807232 (BCA) / 7051601496 (Syariah Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial
- Keterangan lebih lengkap: Peluang Menjadi Sponsor dan Donatur